Selasa, 13 Januari 2009

Macam-macam Penyakit Paru Kerja

KODE-FACEBOOK
Penyakit paru kerja meliputi berbagai jenis kelainan dengan factor penyebab yang beragam pula, dari aspek struktur saluran nafas dibedakan menjadi :
a.Penyakit pada Saluran Pernafasan (Airways)
Uap adalah zat dalam fase gas pada temperatur di bawah titik didih. Pada keadaan normal (suhu kamar, 1 atm) berbentuk padat atau cairan. Bahaya terhadap saluran pernafasan dapat melalui mekanisme berikut :

1. Menyebabkan asfiksia
2. Menyebabkan iritasi pada mukosa
3. Setelah mengalami difusi, menyebabkan efek sistemik.
Deposisi gas/uap pada saluran pernafasan bergantung pd solubilitasnya terhadap air. Gas iritan yang sangat larut air (mis: amonia, sulfur dioksida) pengaruhnya lebih pada saluran pernafasan atas (hidung, faring, laring). Sedangkan yg kurang larut dlm air pengaruhnya lebih ke saluran pernfsn bawah.
a.1 Gas/uap iritan
Efek utama ad peradangan pd mukosa saluran pernafasan (termasuk alveoli). Bergantung dr tingkat iritansi gas maupun sifat paparan (akut, kronis), peradangan yg terjadi jg bervariasi, ringan sampai berat. Pd kasus yg berat bisa fatal krn terjadinya odema yg hebat di sal nafas shg terjadi asfiksia. Akibat nyeri yg luar biasa bisa mengakibatkan syok.
Makin larut air, maka efek utama terjadi di sal nafas atas. Tetapi bila konsentrasinya sangat tinggi, sebagian gas akan sampai juga ke alveoli, sedangkan yg kurang larut air efek utamanya pd sal nafas bawah shg sering mengakibatkan odema paru dan sering fatal. Ada berbagai gas iritan
seperti:
Volatile organic compound
Sulfur dioksida
Amoniak
Klorin
Ozon
Asam hipoklorin
Larutan asam dan basa kuat
Asam kromat & kromat

a.2 Asthma Bronkiale
Asthma ad kondisi hiperreaktif dr sal pernafasan yg ditandai dgn adanya peradangan mukosa sal pernafasan dan spasme otot polos sub mukosa. Faktor utama ad genetic dimana seseorang akan lebih sensistif thd bhn kimia t3 yg berperan sbg sensitizer. Agen penyebab di tempat kerja antara lain :
isosianat : heksametilin diisosianat, difenilmetan diisosianat, toluene diisosianat (dlm cat & bhn plastik, poliuretan).
Acid nhidrid (hardening agent, epoxy adhesive, cat, polimer, polyester,dll)
Formaldehid
Fume dr rosin
Debu organic (biji2an, kayu cedar merah : mengandung asam plikatik)
Antibiotika

a.3 Bronkitis/bronkiolitis kronik.
Agen penyebab bronkhitis kronik yg sudah lama dikenal ad asap rokok. Beberapa faktor lingkungan kerja antara lain : fume dr proses pengelasan, kadmium, debu kapas, gas/uap iritan, debu biji2an.
Bronkitis kronik ad gangguan sal pernafasan yg ditandai dgn batuk2 produktif setiap hr selama sekurang-kurangnya 3 bulan dalam 2 tahun berturut-turut. Paparan dgn konsentrasi tinggi oleh atau fume iritan dapat menyebabkan bronkeolitis obliterans, dimana terjadi penyempitan sampai pembuntuan total bronkiol akibat proses fibrosis yg kronik di tempat tsb.

a.4 Kanker (Ca)
kejadian kanker bronchial (lazim disebut dgn kanker paru) akibat kerja sekitar 5 % dr kasus kanker di USA. Agen penyebab antara lain ad asbestos, radon, silika, kromium, kadmium, nikel, arsenik, berilium, bis (klorometil) eter dan klorometil etil eter. Risiko Ca paru akan meningkat bila terjadi pemaparan ganda (multiple) misalnya paparan asbestos dan asap rokok.

Tidak ada komentar:

Rizal Irfan Fuadi

Buat Lencana Anda